OKNUM TNI TENDANG OPERATOR SPBU DITANJUNG MORAWA
kafetoto.com -Adanya penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di SPBU 14. 203.155 Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, diakui oleh pengawas SPBU, Jonson Sitorus.
Saat itu ia sedang berada di area belakang SPBU.
Penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI dan seorang perempuan yang ikut bersamanya itu terekam CCTV SPBU.
"Ya kalau kejadian sebenarnya saya tidak ada di situ. Cuma semuanya seperti yang ada di video itulah. Kasusnya sudah dilaporkan ke POM," ujar Jonson
Jonson menyebut kalau operator SPBU yang dianiaya itu bernama Anggi.
Kasus itu resmi dilaporkan ke POM satu hari setelah kejadian.
"Ya namanya dipukul gitu ya keluarganya tidak terima makanya dilaporkan. Dia itu (Anggi) anak TNI juga sebenarnya, cuma bapaknya sudah meninggal," kata Jonson.
Pada Jumat pagi Anggi tidak dapat ditemui di area SPBU.
Jonson Sitorus menyebut, kalau Anggi masih diperiksa oleh pihak POM.
Disebut juga selain Anggi ada dua orang lain yang ikut diperiksa atas kasus ini termasuk leader di SPBU bermarga Simanjuntak dan seorang security bernama Darmanta. togel online
"Kedua orang itu saksi sekarang di POM karena saat kejadian mereka ada di lokasi. Saya tidak bisa komentar banyak. Ya memang sudah ditanyain juga dia (Anggi) bagaimana kejadiannya. Cuma seperti yang dilaporkannya ke POM itulah yang benar," kata Jonson.
Benar atau tidak Jonson menyebut kalau informasi yang ia dapatkan kalau oknum TNI yang diduga melakukan penganiayaan itu sebenarnya tugas di kantor Koramil Tapanuli Selatan.
"Jadi ada yang bilang, oknum TNI itu katanya tidak izin ke sini. Intel yang di Tapanuli Selatan yang satu leting sama bapak si Anggi yang bilang. Cuma pastinya saya tidak tahulah,"
Korban adalah bernama Anggi Dwi Octhami Gultom (24), operator SPBU 14. 203.155 Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, yang ditendang Kopda Dodi Samudra Efendi setelah ditegur akibat menyerobot antrean jalur mobil, akhirnya buka-bukaan.
Awalnya Tribun sempat mencarinya di lokasi kerjanya, namun Anggi sedang sakit.
Saat ditanyai soal kondisinya Anggi pun membenarkan kalau dirinya sedang sakit.
"Ya, aku enggak enak badan hari ini. Kalau besok (Selasa) sudah masuk kerja. Baru satu hari saja tidak masuk,"kata Anggi, warga Gang Rasmi Desa Bangun Sari.
Anak kedua dari enam bersaudara ini menyebut, karena usulan keluarganya yang tidak terima makanya selanjutnya kasus ini ia laporkan ke POM Medan. bandar togel online
Anggi Dwi Octhami Gultom (24) menceritakan oknum TNI yang melakukan penganiayaan terhadapnya sempat menyalip antrean kendaraan.
Sebelum terjadi penganiayaan, terlebih dahulu oknum TNI itu datang dengan menaiki sepeda motor dan saat itu sedang ada tiga mobil yang antre.
Disebut baru saja satu mobil selesai diisi bahan bakar dan melaju tiba-tiba oknum TNI itu datang dan memotong antrean.
Karena hal itu, selanjutnya ia pun merespons dengan menyebutkan agar dapat antre.
"Kami juga kan kerja ada aturan kerja. Bisa saja dia kuisikan dulu tapi yang di mobil kan jadi marah sama aku. Kusuruh antre mereka. Sebenarnya itupun bukan jalur untuk sepeda motornya tapi untuk mobil. Aku cuma bilang bang ikut antrean ya. Enggaknya dia, kusuruh pergi,"kata Anggi
Saat itu lanjut Anggi, perempuan yang ada di belakang oknum TNI itu langsung berucap sombong padanya.
"Dibilang yang perempuan itu sama aku, kau gak liat aku naik sepeda motor apa?"kata Anggi menirukan suara perempuan itu.
Ucapan itu kata Anggi, ditanggapinya dengan diam karena ia juga paham sepeda motor yang dinaiki adalah sepeda motor dinas, seperti yang dikenderai ayahnya dahulu kala.
Namun saat dirinya diam, perempuan itu terus-terusan mengoceh.
"Dia terus ngoceh tapi aku enggak dengar kali. Pokoknya dia ngoceh dan mundur ke belakang mau lihat mukaku. Dibilangnya aku enggak sopan saat itu. Kubilang lah,"Enggak sopan yang mana?" "Karena kubilang cuma bilang antrenya, karena kalau dia yang diisikan duluan marah yang lain, di video itukan nampak dia motong antrean," kata Anggi.
Disebutnya, tidak lama kemudian perempuan itupun langsung mendatanginya dan kemudian meludahi dirinya.
Anggi pun membalas karena dirinya pun saat itu merasa tidak terima.
Selain meludah, perempuan itu juga sempat mengucapkan kalimat kotor padanya.
"Kena aku diludahinya ya kubalas lah. Dibilangnya kau ngomong sopan dan langsung meludah. Kubalas juga dia kuludahi dan kena juga dia ludahku. Dibilangnya sama aku baxx ya kubilang juga kaulah yang baxx,"katanya. agen togel online
Disebutnya, selanjutnya yang terjadi adalah perempuan itu tiba-tiba melemparkan kaca mata ke arah Anggi.
Karena lemparan kaca mata tidak kena selanjutnya kaca mata yang dilempar itupun ia tendang.
"Barulah di situ yang laki-lakinya itu (oknum TNI) lari mengejar aku dan nendang aku kena pantatku. Baru kemudian dia dibawa ke dalam (kantor). Karena dia ngaku tentara aku pun bilang akupun anak tentara. Bapakku dulu tugas di Armed Delitua bang. Tahun 2007 bapak ku meninggal karena kecelakaan,"kata Anggi.
Siapakah sosok perempuan yang dibonceng oknum TNI tersebut? Hingga saat ini Tribun-Medan.com masih mencari informasi terkait wanita tersebut.
Anggi yang sudah tiga tahun bekerja di SPBU itu pun masih trauma.
"Ya masih traumalah bang terus terang. Dia (oknum TNI) laki-laki aku perempuan tapi bisa seperti itu dia sama aku. Ya macam jantungan juga kurasa saat kejadian itu. Karena aku enggak pernah diperlakukan seperti itu selama ini sama keluarga dan bapakku," ujar Anggi Senin.
Ia berharap agar kasus ini dapat ditindaklanjuti dengan adanya pemberian sanksi tegas terhadap yang bersangkutan.
Sebelumnya, Video CCTV detik-detik oknum TNI menendang karyawan perempuan sebuah SPBU di Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, viral di Media Sosial.
Video ini pertama kali diunggah pemilik akun Facebook Lian Juntac.
Video tersebut sudah dibagikan oleh 12.476 pengguna Facebook dan 464 komentar.
Lian Juntac juga turut mengungah sebuah kartu anggota TNI yang melakukan pemukulan tersebut.
Dalam kartu anggota tersebut, nama oknum TNI tersebut bernama Kopda Dodi Samudra Efendi.
Bertugas di Kodim 0212/Tapanuli Selatan.
"TOLONG VIRALKAN... DETIK DETIK OKNUM TNI TENDANG KARYAWAN SPBU... APAKAH TNI DI AJARKAN SEPERTI INI... BUAT MALU NKRI...LOKASI KEJADIAN : SPBU TANJUNG MORAWA MEDAN," tulis Lian Juntac dalam unggahannya.
Kemudian petugas SPBU yang bertugas pun meminta sepeda motor tersebut supaya mengisi bensin di tempat khusus sepeda motor.
Istri TNI yang diboceng pun tidak terima dan mendatangi petugas SPBU tersebut.
Sempat terjadi cekcok, dan perempuan tersebut hendak memukul petugas SPBU yang juga perempuan.
Namun petugas SPBU tersebut menghindar dengan meninggalkan perempuan tersebut.
Perempuan tersebut pun terlihat marah dan mencoba mengejar, bahkan juga melempar petugas SPBU tersebut.
Pertengkaran kata-kata pun terjadi dalam SPBU tersebut.
"BERMULA KETIKA SEORANG OKNUM TNI DI SURUH ANTRI OLEH PETUGAS SPBU, KARNA TEMPAT PENGISIAN DI JALUR MOBIL,, TIDAK TERIMA DI SURUH ANTRI ISTRINYA TERSEBUT MARAH2," tulis Lian Juntac untuk menjelaskan apa penyebab peristiwa tersebut.
Tak lama kemudian, dalam video, oknum TNI tersebut tiba-tiba bereaksi dengan menerjang petugas SPBU wanita tersebut dengan kakinya, hingga terjungkal. bandar togel aman
Petugas SPBU tersebut mencoba melawan sekuat tenaga, namun dia tetap dihajar si oknum TNI.
Melihat wanita tersebut dihajar Oknum TNI, orang-orang yang di SPBU langsung membatu petugas SPBU. Ada yang melerai dan ada yang memukul oknum TNI tersebut.
Hingga akhirnya si Oknum TNI bisa diamankan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/BB Letkol Inf Roy Sinaga membenarkan insiden tersebut saat dikonfirmasi.
"Sesuai aturan semua anggota TNI sama dengan masyarakat umum dan tidak dibeda-bedakankan. Dan apabila melanggar aturan akan dikenai sanksi." kata Roy Sinaga,
Saat ini pihaknya sedang mempelajari permasalahan tersebut.
Selain itu, dirinya atas nama Kodam I/BB juga memohon maaf atas tindakan dan ulah oknum anggota tersebut dan juga berharap kejadian tersebut tidak terulang.
"Saya meminta maaf atas nama Kodam I/BB dan saya juga berharap hendaknya masyarakat juga dapat berkata-kata yanh sopan dalam menegur seseorang terlebih para pengusaha penjual jasa," ucapnya.
Untuk oknum tersebut, pihak Kodam I/BB akan memeriksa kebenaran yang terjadi.
Belakangan terungkap kejadian ini berlangsung di SPBU 14. 203.155 Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Pengawas SPBU, Jonson Sitorus yang diwawancarai www.tribun-medan.com mengatakan kalau kejadian itu terjadi pada Rabu, sore. Saat itu ia sedang berada di area belakang SPBU.
" Ya kalau kejadian sebenarnya saya tidak ada di situ. Cuma semuanya seperti yang ada di video itulah. Kasusnya sudah dilaporkan ke POM," ujar Jonson
Jonson menyebut kalau operator SPBU yang dianiaya itu bernama Anggi. Kasus itu resmi di laporkan ke POM satu hari setelah kejadian.
" Ya namanya dipukul gitu ya keluarganya tidak terima makanya dilaporkan. Dia itu (Anggi) anak TNI juga sebenarnya cuma bapaknya sudah meninggal,"kata Jonson.
Pada Jumat pagi Anggi tidak dapat ditemui di area SPBU.
Jonson mengatakan Anggi masih diperiksa oleh pihak POM. Selain Anggi, ada dua orang lain yang ikut diperiksa atas kasus ini termasuk leader di SPBU bermarga Sijuntak dan seorang security bernama Darmanta.
" Kedua orang itu saksi sekarang di POM karena saat kejadian mereka ada di lokasi. Saya tidak bisa komentar banyak. Ya memang sudah ditanyain juga dia (Anggi) bagaimana kejadiannya. Cuma seperti yang dilaporkannya ke POM itulah yang benar,"kata Jonson.
Jonson mengatakan informasi yang beredar oknum TNI yang diduga melakukan penganiayaan itu sebenarnya tugas di kantor Koramil Tapanuli Selatan.
" Jadi ada yang bilang, oknum TNI itu katanya tidak izin ke sini. Intel yang di Tapanuli Selatan yang katanya satu leting sama bapak si Anggi yang bilang. Cuma pastinya saya tidak tahulah,"katanya.
Lokasi:
Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar